CANDI IJO
Bukit Ijo, Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Untuk ke Candi Ijo bisa melalui Jalan Raya Yogya-Solo terus masuk Jalan Piyungan, perempatan dekat Candi Prambanan, atau bisa dari Jalan Wonosari ke arah Jalan Piyungan. Posisi Candi
Treknya pun tidak bisa dibilang mudah. Jalan menanjak yang tanpa henti menjadi salah satu tantangannya. Ditambah lagi kondisi jalan yang boleh dibilang tidak mulus sama sekali menjadi ujian tersendiri menuju Candi Ijo. Karena baru pertama kali, saya membutuhkan waktu kira-kira 15 menit dari bawah ke atas. Bagi yang ingin ke sana dianjurkan menggunakan persneling rendah.
Saat itu siang hari kami sampai di atas dan kami langsung terpesona dibuatnya. di sana tidak di pungut biaya akan tetapi kami di suruh menuliskan nama dan keperluan kae sana saja, setelah itu kami langsung bisa menikmati Candi Ijo, cocok untuk para backpacker.
Ada satu aturan lagi jangan mengelilingi candi berlawanan arah jarum jam, karena itu dianggap tidak sopan atau tidak menghargai. Pada dasarnya Candi Ijo termasuk 1 komplek candi dengan Candi Boko, Candi Abang, Candi Banyunibo dan Candi Barong. Semua itu disebut juga dengan Syiwa Plateu.
Ijo sendiri dekat dengan Candi Ratu Boko. Perlu sedikit jeli untuk melihat plang jalan yang menunjuk rute Candi Boko.Treknya pun tidak bisa dibilang mudah. Jalan menanjak yang tanpa henti menjadi salah satu tantangannya. Ditambah lagi kondisi jalan yang boleh dibilang tidak mulus sama sekali menjadi ujian tersendiri menuju Candi Ijo. Karena baru pertama kali, saya membutuhkan waktu kira-kira 15 menit dari bawah ke atas. Bagi yang ingin ke sana dianjurkan menggunakan persneling rendah.
Saat itu siang hari kami sampai di atas dan kami langsung terpesona dibuatnya. di sana tidak di pungut biaya akan tetapi kami di suruh menuliskan nama dan keperluan kae sana saja, setelah itu kami langsung bisa menikmati Candi Ijo, cocok untuk para backpacker.
Ada satu aturan lagi jangan mengelilingi candi berlawanan arah jarum jam, karena itu dianggap tidak sopan atau tidak menghargai. Pada dasarnya Candi Ijo termasuk 1 komplek candi dengan Candi Boko, Candi Abang, Candi Banyunibo dan Candi Barong. Semua itu disebut juga dengan Syiwa Plateu.
Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.
Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Bangunan pada teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga candi perwara. Peletakan bangunan pada tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral.
Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.
Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan mengarah pada sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama, sebagai suwuk untuk mngusir roh jahat dan kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma. Persatuan tersebut dimaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme.
Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Tepat di bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Adanya tempat api pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu yang memuja Brahma. Tiga candi perwara menunjukkan penghormatan masyarakat pada Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan Whisnu.
Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di bangunan candi pada teras ke-9. Salah satu prasasti yang diberi kode F bertuliskan Guywan atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain yang terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm dan tebal 9 cm memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut ditulis sebanyak 16 kali dan diantaranya yang terbaca adalah "Om Sarwwawinasa, Sarwwawinasa." Bisa jadi, kedua prasasti tersebut erat dengan terjadinya peristiwa tertentu di Jawa saat itu. Apakah peristiwanya? Hingga kini belum terkuak.
Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, anda bisa melihat pesawat take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninyaSelesai menikmati sejarah kami pun menikmati pemandangan yang disajikan. Karena ini sore hari dan cerah pemandangan, sunset pun jadi salah satu yang istimewa yang bisa kami nikmati. Bagi para pecinta fotografi, Candi Ijo juga spot yang cantik untuk diabadikan. Kalau ke Yogya, jangan lupa untuk mampir ke Candi Ijo ya...Sumber
Pengalaman Sendirihttp://www.yogyes.com
0 komentar:
Posting Komentar