metode prileksi

Posted by Unknown On 17.58 | No comments
A.  Pengertian Metode Prileksi
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1.    Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2.    Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3.     Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari. Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
4.    Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode eksperimen.
5.         Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

Menurut Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
  1. Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa
  2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
  3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
  4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
  5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
  6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
  7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Metode prileksi adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh siswa untuk berdiskusi tentang suatu tema pembelajaran yang disampaikan oleh guru, kemudian siswa menganalisanya, membandingkan dengan tema atau kasus pembelajaran yang lain dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui metode prileksi ini menekankan interaksi siswa dengan guru dan interaksi siswa dengan siswa yang lain, sehingga terjadi suasana yang aktif dalam proses pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi, menganalisis dan menyimpulkan sendiri bersama dengan kelompok.
Penggunaan metode prileksi dalam suatu proses pembelajaran telah memenuhi syarat-syarat dalam penggunaan metode pembelajaran. Walaupun nama metode prileksi kurang popular dalam proses pembelajaran, namun jika metode ini diterapkan dengan baik dan optimal oleh guru maka proses pembelajaran akan mencapai tujuannya. Metode prileksi penerapannya hampir sama dengan metode diskusi, namun perbedaannya dalam metode prileksi membandingkan antara dua hal yang berbeda kemudian ditarik kesimpulan dari dua hal yang berbeda tersebut. Kalau diskusi menekankan pada aspek pemecahan masalah.
Melalui metode prileksi siswa mampu berfikir kritis dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, namun metode ini juga mempunyai kekurangannya. Kekurangan dari metode ini dapat diminimalisir oleh guru melalui penciptaan suasana belajar yang menarik dan kondusif oleh guru. Namun tidak hanya guru yang dituntut aktif, tetapi siswa juga dituntut untuk aktif.

B.  Penerapan Metode Prileksi dalam Proses Pembelajaran.
Cara-cara penerapan metode prileksi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu meliputi :
1.      Guru menyampaikan materi yang akan dibahas dengan menggunakan metode ceramah. Misalnya saja materi tentang Demokrasi dan guru menentukan tema tentang rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu.
2.      Kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dalam satu kelompok bisa 4-5 siswa.
3.      Setelah itu siswa dalam kelompok diajak untuk berdiskusi membahas tema tentang faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu. Siswa dapat mencari informasi dari berbagai media, seperti buku, Koran, internet.
4.      Setelah siswa memperoleh data-datanya, siswa disuruh untuk membandingkan pelaksanaan pemilu antara daerah satu dengan daerah yang lain, yang dikaitkan dengan fenomena-fenomena yang ada.
5.      Kemudian siswa menyimpulkan antara pelaksanaan pemilu antara daerah satu dengan daerah yang lain.
6.      Setelah siswa menyimpulkan, kemudian guru juga menyimpulkan tentang proses diskusi yang dilaksanakan oleh siswa.
7.      Kemudian guru memberikan test untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendalami materi yang didiskusikan.

C.  Kelebihan dan Kekurangan Metode Prileksi dalam suatu Proses Pembelajaran.
1.    Kelebihan metode prileksi :
a.    Siswa dan guru sama-sama aktif
Melalui metode prileksi, kegiatan belajar akan tercipta suasana yang aktif antara guru dan siswa. Jadi interaksi antara guru dengan siswa itu lebih baik dan terjalin keakraban. Siswa menanyakan tentang apa yang tidak diketahuinya dan guru memberikan jawaban. Selain itu juga siswa dituntut untuk aktif berbicara, dan melalui metode ini siswa mampu mengkritisi tentang tema yang sedang dibahas.
b.    Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa.
Dalam metode ini, siswa dalam kelompok berdiskusi dan masing-masing siswa dapat menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Jadi mudah mengetahui siswa mana yang pandai dan aktif, dan siswa mana yang kurang menguasai materi. Hal tersebut dapat memudahkan guru dalam memberikan penilaian, selain itu juga muncul persaingan atau kompetisi antar siswa yang sehat.
c.       Penilaian guru lebih mudah
Dengan menggunakan metode prileksi guru lebih mudah memberikan penilaian, karena dalam proses diskusi itu guru dapat mudah mengetahui siswa mana yang menguasai materi dan siswa mana yang kurang menguasai materi, sehingga penilaian guru lebih objektif didasarkan pada kemampuan siswa.

2.      Kelemahan metode prileksi :
a.    Banyak waktu yang digunakan.
Membutuhkan waktu yang agak lama untuk mendiskusikan, mencari materi dari berbagai sumber, membandingkan dan menyimpulkan. Namun jika hal tersebut dapat dikondisikan baik oleh guru, misalnya dengan penempatan waktu yang sesuai pasti penerapan metode prileksi dalam kegiatan pembelajaran akan berhasil dengan optimal.
b.    Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa.

Guru dan siswa dituntut untuk cekatan dan mempunyai pengetahuan yang banyak. Guru agak susah untuk mengkondisikan bagi siswa yang mempunyai pengetahuan yang kurang, jadi perlu adanya bimbingan dan dukungan khusus dari guru.




DAFTAR PUSTAKA

Anita, Sri.2009.Teknologi Pembelajaran.Solo:Inti Media
Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.

0 komentar:

Posting Komentar