A. Pengertian Metode Prileksi
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76).
Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan
metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Anak
didik
Anak
didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah,
gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada
aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
2. Tujuan
Tujuan
adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan
kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang
dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Situasi
Situasi
kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke
hari. Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu.
4. Fasilitas
Fasilitas
merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah.Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung
penggunaan metode eksperimen.
5.
Guru
Setiap
guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui
mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode
menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.
Menurut
Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam
penggunaan metode mengajar adalah:
- Metode mengajar harus dapat
mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa
- Metode mengajar harus dapat
menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
- Metode mengajar harus dapat
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
- Metode mengajar harus dapat
merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan
eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
- Metode mengajar harus dapat
mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha pribadi.
- Metode mengajar harus dapat
meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan
pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
- Metode mengajar harus dapat
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang
diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Metode
prileksi adalah suatu cara
menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh siswa untuk
berdiskusi tentang suatu tema pembelajaran yang disampaikan oleh guru, kemudian
siswa menganalisanya, membandingkan dengan tema atau kasus pembelajaran yang
lain dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Melalui metode prileksi ini menekankan interaksi siswa
dengan guru dan interaksi siswa dengan siswa yang lain, sehingga terjadi
suasana yang aktif dalam proses pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk
berdiskusi, menganalisis dan menyimpulkan sendiri bersama dengan kelompok.
Penggunaan
metode prileksi dalam suatu proses pembelajaran telah memenuhi syarat-syarat
dalam penggunaan metode pembelajaran. Walaupun nama metode prileksi kurang
popular dalam proses pembelajaran, namun jika metode ini diterapkan dengan baik
dan optimal oleh guru maka proses pembelajaran akan mencapai tujuannya. Metode
prileksi penerapannya hampir sama dengan metode diskusi, namun perbedaannya
dalam metode prileksi membandingkan antara dua hal yang berbeda kemudian
ditarik kesimpulan dari dua hal yang berbeda tersebut. Kalau diskusi menekankan
pada aspek pemecahan masalah.
Melalui
metode prileksi siswa mampu berfikir kritis dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran, namun metode ini juga mempunyai kekurangannya. Kekurangan dari
metode ini dapat diminimalisir oleh guru melalui penciptaan suasana belajar
yang menarik dan kondusif oleh guru. Namun tidak hanya guru yang dituntut
aktif, tetapi siswa juga dituntut untuk aktif.
B. Penerapan Metode Prileksi dalam
Proses Pembelajaran.
Cara-cara penerapan
metode prileksi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu meliputi :
1. Guru
menyampaikan materi yang akan dibahas dengan menggunakan metode ceramah.
Misalnya saja materi tentang Demokrasi dan guru menentukan tema tentang
rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu.
2. Kemudian
guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, dalam satu kelompok bisa 4-5 siswa.
3. Setelah
itu siswa dalam kelompok diajak untuk berdiskusi membahas tema tentang
faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu.
Siswa dapat mencari informasi dari berbagai media, seperti buku, Koran,
internet.
4. Setelah
siswa memperoleh data-datanya, siswa disuruh untuk membandingkan pelaksanaan
pemilu antara daerah satu dengan daerah yang lain, yang dikaitkan dengan
fenomena-fenomena yang ada.
5. Kemudian
siswa menyimpulkan antara pelaksanaan pemilu antara daerah satu dengan daerah
yang lain.
6. Setelah
siswa menyimpulkan, kemudian guru juga menyimpulkan tentang proses diskusi yang
dilaksanakan oleh siswa.
7. Kemudian
guru memberikan test untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendalami materi yang
didiskusikan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Prileksi dalam suatu Proses Pembelajaran.
1. Kelebihan
metode prileksi :
a.
Siswa dan guru sama-sama aktif
Melalui metode prileksi, kegiatan belajar akan tercipta
suasana yang aktif antara guru dan siswa. Jadi interaksi antara guru dengan
siswa itu lebih baik dan terjalin keakraban. Siswa menanyakan tentang apa yang
tidak diketahuinya dan guru memberikan jawaban. Selain itu juga siswa dituntut
untuk aktif berbicara, dan melalui metode ini siswa mampu mengkritisi tentang
tema yang sedang dibahas.
b.
Menimbulkan kompetisi yang sehat antar
siswa.
Dalam metode ini, siswa dalam kelompok berdiskusi dan
masing-masing siswa dapat menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Jadi mudah
mengetahui siswa mana yang pandai dan aktif, dan siswa mana yang kurang
menguasai materi. Hal tersebut dapat memudahkan guru dalam memberikan
penilaian, selain itu juga muncul persaingan atau kompetisi antar siswa yang sehat.
c.
Penilaian guru lebih mudah
Dengan menggunakan metode prileksi guru lebih mudah
memberikan penilaian, karena dalam proses diskusi itu guru dapat mudah
mengetahui siswa mana yang menguasai materi dan siswa mana yang kurang
menguasai materi, sehingga penilaian guru lebih objektif didasarkan pada
kemampuan siswa.
2. Kelemahan
metode prileksi :
a. Banyak waktu
yang digunakan.
Membutuhkan waktu yang agak lama untuk mendiskusikan,
mencari materi dari berbagai sumber, membandingkan dan menyimpulkan. Namun jika
hal tersebut dapat dikondisikan baik oleh guru, misalnya dengan penempatan
waktu yang sesuai pasti penerapan metode prileksi dalam kegiatan pembelajaran
akan berhasil dengan optimal.
b. Kecekatan dan
pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa.
Guru dan siswa dituntut untuk cekatan dan mempunyai
pengetahuan yang banyak. Guru agak susah untuk mengkondisikan bagi siswa yang
mempunyai pengetahuan yang kurang, jadi perlu adanya bimbingan dan dukungan
khusus dari guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anita,
Sri.2009.Teknologi Pembelajaran.Solo:Inti
Media
Djamarah,Syaiful
Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
http://20316702.siap-sekolah.com/2013/11/18/pengertian-metode-pembel
ajaran-macam-macam-syarat-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-metode-pembelajaran/ diakses pada tanggal 14 Desember 2013.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa
Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.
0 komentar:
Posting Komentar